Sebaliknya, bila PDIP tegas dengan memberhentikan Jokowi dan Gibran, otomatis penilaian bermain dua kaki batal dan terbantahkan. Dan publik memahami bahwa PDIP benar-benar kecewa pada Jokowi.
"Kalau pura-pura luka hati, sakit hati, maka PDIP sesungguhnya sedang menipu rakyat. Semacam membuat strategi playing victim, mengesankan jadi korban tipuan Jokowi. Padahal dulu menjadikan Jokowi petugas partai. Dalam konteks itu, sesungguhnya publik muak," jelas Ubedilah.
Strategi playing victim bisa efektif, kata dia, jika argumennya kuat dan bisa diterima publik.
"Jika argumennya lemah, tidak mungkin diterima publik, artinya strategi yang dimainkan tidak efektif," pungkas Ubedilah.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KIP Tolak Sengketa Informasi Ijazah Jokowi dari Bon Jowi: Alasan & Analisis Lengkap
KPK Usut Aliran Dana Mardani Maming ke PBNU: Tindak Lanjut Hasil Audit
Pemulihan Bencana Sumatra Dipercepat, Presiden Prabowo Targetkan Kembali Normal
Warga Gaza Sumbang Rp15 Juta untuk Korban Banjir Sumatera, Bukti Solidaritas Luar Biasa