Para saksi mata menyebut polisi telah memberlakukan batasan usia, sekaligus mencegah pemuda Palestina memasuki masjid selama periode penyerangan tersebut.
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel mencegah sejumlah karyawan pejabat Wakaf Yerusalem, dari badan wakaf Islam atas situs Agama Islam dunia, memasuki situs suci Islam pada pagi hari. Tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas orang-orang yang ditangkap.
Tidak hanya umat Islam, anggota komunitas Kristen kecil di daerah tersebut mengatakan bahwa mereka telah menghadapi pelecehan dan intimidasi yang semakin meningkat dari kaum ultranasionalis Yahudi. Terutama sejak pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkuasa akhir tahun lalu.
Pihak keamanan Israel mulai mengizinkan pemukim memasuki kompleks Masjid al-Aqsa pada 2003. Langkah ini terus mereka lakukan, meskipun ada kecaman berulang kali dari warga Palestina.
Masjid al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci, mengklaim bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel pada 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sekretariat Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam keras tindakan pasukan pendudukan Israel, yang dilaporkan menyerbu Masjid al-Aqsa. Tidak hanya itu, sejumlah serangan terang-terangan juga dilakukan terhadap jamaah, bahkan terjadi penangkapan umat Islam di lokasi tersebut. Masjid Ibrahimi yang berada di selatan Tepi Barat pun disebut ditutup bagi Muslim.
“Tindakan ini dianggap sebagai perpanjangan dari pelanggaran berulang yang dilakukan Israel dan kekuatan pendudukan, terhadap kesucian tempat-tempat suci dan kebebasan beribadah, serta pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Jenewa dan hukum internasional,” ujar Sekretaris Jenderal OKI dalam sebuah pernyataan.
Untuk menjamin akses bebas bagi ekstremis Yahudi ke dua masjid suci Muslim di Yerusalem dan Hebron, pasukan pendudukan Israel disebut memblokir masuknya umat Islam kedua situs tersebut. Bahkan, terkadang mereka menyerang dan mengusir secara paksa jamaah dari Masjid al-Aqsa.
Ekstremis Yahudi semakin intensif menyerbu al-Aqsa saat mereka merayakan hari raya Sukkot. Mereka juga dilaporkan mengadakan ritual keagamaan, melanggar status quo selama puluhan tahun, yang menganggap al-Aqsa sebagai tempat ibadah Muslim.
Sumber: republika
Artikel Terkait
Anies Baswedan Dukung Lalu Kritik Kereta Cepat Whoosh: Fakta Rekam Jejak & Polemik APBN
KPK OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Fakta, Modus, dan Update Terkini
Prabowo Perintahkan Jamin Keamanan Investor Asing, Dukung Investasi LOTTE Rp 64 Triliun
Bonatua Silalahi Laporkan KPU & ANRI ke Bareskrim Soal Ijazah Jokowi: Kronologi Lengkap