Lewat kuasa hukumnya, David Pohan, Sarah menyatakan hanya menuruti perintah dari CEO untuk semua itu. Klaim Sarah, pemotretan yang disebutnya sebagai mengambil gambar zoom in itu juga dilakukan atas persetujuan lisan dari beberapa finalis.
Tindakan itu juga disebutnya untuk kepentingan penyesuaian gaun (fitting). "Kalau misalnya nampak tato, ya itu nanti ditutup pakai kemben, atau misalnya nampak yang istilahnya yang kurang enak dilihat, jadi itu ditutupi gaun supaya terlihat bagus," kata David Pohan.
Saat ini, Sarah mengaku bahwa foto-foto tubuh para finalis tersebut sudah dihapus seluruhnya dari ponselnya. Dipastikannya pula langsung di hadapan penyidik bahwa tidak ada penyebaran foto-foto tersebut. "Dia merekam, memvideokan bahwa benar Sarah sudah menghapus," tutur David.
Belum ada keterangan terbaru dari David setelah Polda Metro Jaya mengumumkan penahanan Sarah per hari ini. David belum merespons pertanyaan yang dikirim TEMPO melalui pesan singkat dan telepon hingga berita ini dibuat.
Sumber: tempo.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Sebut Hanya 3 Pihak yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025: Polri, MA, dan Presiden
Jaksa Banten Redy Zulkarnain Diduga Peras WNA Korsel Rp2,4 M, LHKPN Cuma Rp197 Juta
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Pernyataan Tegas Eks Ketua
Kritik Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Atasi Ketidakadilan Kuota PTN vs PTS