GELORA.ME - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa kualitas bakal capres Anies Baswedan dengan ide perubahan menurun karena dipasangkan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk Pilpres 2024.
Karena pertimbangan Anies Baswedan berpasangan dengan Cak Imin berdasarkan kuantitas untuk memenangkan wilayah Jawa Timur, kualitas ide perubahan pun menurun, sebab dianggap bukan lagi antitesa.
"Begitu Cak Imin dipasangkan dengan Anies kuantitasnya berubah kualitasnya menurun, itu logikanya begitu, karena tetep orang melihat Anies akhirnya masuk di dalam pragmatisme, karena kuantitatif," ungkapnya dikutip populis.id dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/9).
Menurut Rocky, hal tersebut yang terlihat dalam ketergesa-gesaan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan duet Anies-Cak Imin, ia menilai penyebabnya agar tidak kehilangan momentum dengan anggapan PDIP mempunyai pemikiran sama.
"Dan itu yang terlihat pada ketergesa-gesaan Surya Paloh untuk mengucapkan, point itu, supaya nggak hilang momentum, karena itu berebut kuantitatif kan, hilang momentumn nanti, jangan-jangan Cak Imin diambil oleh PDIP misalnya, jadi berebut momentum isinya adalah kuantitatif," bebernya.
Artikel Terkait
Alasan Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Status Hukum hingga Rekam Jejak
Risiko Hukum Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh dengan APBN, Prabowo Diperingatkan
KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Suap Bupati Kolaka Timur: Pejabat Kemenkes hingga Orang Kepercayaan
DPR Sebut Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Kejahatan Terencana, Terkait Kasus Korupsi Rp231 M