Sentimen Positif dari Pasar Global
Pasar global disuplai sentimen positif dari pertemuan Presiden Xi Jinping dan Donald Trump di Busan pada 30 Oktober 2025, yang menghasilkan beberapa kesepakatan penting yakni Amerika Serikat sepakat menurunkan tarif impor produk China dari 57 persen menjadi 47 persen.
Selain itu, China berkomitmen membeli kembali 12 juta ton kedelai AS hingga Januari 2026 dan terdapat penundaan pembatasan ekspor rare earth oleh China selama satu tahun, dan penurunan tarif fentanyl AS dari 20 persen menjadi 10 persen.
Tercatat, IHSG membukukan net buy asing sebesar Rp2,2 triliun setelah hasil pertemuan positif tersebut, meski sempat terkoreksi di awal pekan lalu karena isu evaluasi perhitungan free float pada saham-saham berkapitalisasi besar.
Analisis Teknis dan Level Kunci IHSG
Secara teknikal, pergerakan IHSG akan sangat dinamis. Level 8.354 menjadi batas atas untuk skenario optimistis, yang bisa tercapai jika rilis data ekonomi menunjukkan stabilitas fundamental yang baik.
Sebaliknya, skenario terburuk memperkirakan IHSG dapat menguji area support di 7.959, terutama jika data pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan yang lebih dalam dari ekspektasi pasar atau jika tekanan eksternal kembali meningkat.
Rekomendasi Saham dan Obligasi dari IPOT
IPOT merekomendasikan beberapa saham dan obligasi sebagai fokus investasi pekan ini:
- Buy on Pullback KLBF (Entry: 1235-1255, Target Price: 1345, Stop Loss: 1215).
- Buy JPFA (Entry: 1510, Target Price: 2730, Stop Loss: 2430).
- Buy TAPG (Entry: 1880, Target: 2000, Stop Loss: 1825).
- Buy Obligasi RF0100, FR0091, dan FR0059.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya