Analis: Kepanikan Pasar Berlebihan
Menurut Kharel Devin Fielim dari Trimegah Sekuritas, kejatuhan tajam lebih dipicu panic selling di kalangan retail. Michael Yeoh menegaskan bahwa wacana perubahan metodologi MSCI masih bersifat awal dan belum final.
"Kepanikan pagi ini berlebihan karena dalam notulen kebijakan ini belum final," jelas Yeoh. MSCI masih membuka masukan hingga 31 Desember 2025 dan akan mengumumkan hasil konsultasi sebelum 30 Januari 2026.
Peluang Pemulihan dan Prospek Kedepan
William Hartanto dari WH Project menilai penurunan masih dalam batas wajar dan tren saham konglomerat belum berakhir. Analis sepakat bahwa gejolak ini tidak mengubah peluang BREN dan BRMS masuk dalam daftar peninjauan MSCI periode November.
Perubahan metodologi MSCI jika disetujui baru akan diterapkan pada index review Mei 2026, memberikan waktu bagi pasar untuk beradaptasi.
Artikel Terkait
Turun ke 8%? Ini Kata Menkeu Purbaya Soal Wacana Potongan Tarif PPN & Dampak Rp70 T ke Negara
IHSG Tembus 9.000 Akhir 2025? Ini Kata Menkeu Purbaya dan Proyeksi 32.000
SOLA (Xolare) Gandeng Polyroads Afrika Selatan, Genjot Material Jalan Inovatif untuk Tambang
Peringkat Kredit Indonesia Dipertahankan BBB+ oleh R&I: Apa Artinya bagi Investor?