Ekspansi TGUK ke sektor frozen food didasarkan pada analisis prospek pertumbuhan industri yang kuat. Data dari IMARC Group menunjukkan nilai pasar makanan beku Indonesia mencapai USD3,4 miliar pada 2024 dan diproyeksikan tumbuh menjadi USD5,9 miliar pada 2033.
Pertumbuhan ini merepresentasikan CAGR 6,31%, didorong oleh tren urbanisasi dan peningkatan jumlah pekerja perkotaan yang membutuhkan solusi makanan praktis dan berkualitas.
Penambahan KBLI untuk Mendukung Ekspansi Bisnis
Untuk mendukung diversifikasi bisnis ini, TGUK akan menambah 5 Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI):
- Perdagangan besar daging sapi dan olahannya (KBLI 46321)
- Perdagangan besar ayam dan olahannya (KBLI 46322)
- Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan unggas (KBLI 10130)
- Industri makanan dan masakan olahan (KBLI 10750)
- Perdagangan besar makanan dan minuman lainnya (KBLI 46339)
Perubahan bisnis ini memerlukan revisi Anggaran Dasar perusahaan, sehingga TGUK akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Desember 2025 untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya