GELORA.ME, Jakarta - CEO Boeing, Dave Calhoun, mengakui kesalahan perusahaannya atas insiden ledakan di udara dalam penerbangan Alaska Airlines minggu lalu.
Ia berjanji akan bekerja sama dengan regulator dan maskapai penerbangan untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
Insiden tersebut terjadi ketika sebuah sumbat di segel pintu keluar yang tidak dipakai terlepas ketika pesawat mulai menambah ketinggian.
Baca Juga: Enam orang tewas, satu selamat dalam kecelakaan pesawat di Fort Smith
Hal ini menyebabkan pesawat kehilangan tekanan pada ketinggian 16.000 kaki atau sekitar 4,9 kilometer.
Pesawat yang berpenumpang 171 orang dan 6 orang awak itu terpaksa melakukan pendaratan darurat, kembali ke Bandara International Portland, tanpa ada yang mengalami cedera serius.
Akibat insiden tersebut, Badan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) melarang terbang seluruh pesawat Boeing 737 Max 9 untuk diperiksa.
Artikel Terkait
WNA China Serang TNI di Ketapang, Wagub Kalbar Geram dan Instruksikan Penyidikan TKA
Mahasiswi UMM Tewas Dibunuh Oknum Polisi: Kronologi, Motif, dan Fakta Terbaru
15 WNA China Ditangkap Usai Serang 4 Anggota TNI di Ketapang: Kronologi Lengkap
Insiden Ketapang: Kronologi Lengkap Penyerangan WN China ke Anggota TNI & Penanganan Imigrasi