Sriwijayani mengungkapkan, untuk pencegahan agar kucing-kucing tidak terpapar virus yakni dengan pemberian vaksin dan perawatan yang baik.
"Pemberian vaksin dan vitamin menjadi cara pencegahan agar kekebalan tubuh kucing dapat terjaga, termasuk pemberian vitamin dan obat cacing," tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah kucing liar dan peliharaan di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur Jawa Barat mati mendadak.
Seorang pemilik kucing, Rizki (29) mengaku sudah tiga ekor kucing miliknya mati mendadak.
"Satu ekor induknya dan dua ekor anak kucing mati. Tiba-tiba saja, awalnya kucing-kucing ini terlihat lemas dan tidak agresif yang biasanya lari-lari, beberapa waktu sebelum ditemukan mati justru lebih banyak diam di tempat yang sejuk," kata Rizki, kepada wartawan, Kamis (13/7).
Untuk mengantisipasi kematian serupa, dia telah membawa kucing lain miliknya ke klinik hewan untuk mendapatkan asupan vitamin dan vaksin.
"Keterangan dari dokter hewan sih, katanya akibat virus. Kucing-kucing lain, saya lakukan vaksin dan pemberian vitamin agar tidak mati mendadak," jelasnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus ke kucing lainnya, kucing-kucing yang mati mendadak dikubur di lokasi yang jauh dari permukiman.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
WNA China Serang TNI di Ketapang, Wagub Kalbar Geram dan Instruksikan Penyidikan TKA
Mahasiswi UMM Tewas Dibunuh Oknum Polisi: Kronologi, Motif, dan Fakta Terbaru
15 WNA China Ditangkap Usai Serang 4 Anggota TNI di Ketapang: Kronologi Lengkap
Insiden Ketapang: Kronologi Lengkap Penyerangan WN China ke Anggota TNI & Penanganan Imigrasi