"Kami minta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya terhadap anak saya sebagai korban yang masih dibawa umur," ujarnya.
Sementara, Kanit PPA Satreskrim Polres Tebo Iptu Fiqrur Riza saat konfirmasi mengakui bahwa pihaknya memang menerima laporan pengaduan pada Februari 2023 lalu. Kemudian dari laporan pengaduan itu, pihaknya melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Dari hasil pemeriksaan saksi, dan kami berkeyakinan bahwa sudah terjadi tindak pidana disitu. Dan terlapor masih kita pantau dan dalami keberadaannya," kata Kanit PPA Polres Tebo.
Untuk status terlapor, Kanit PPA menyebutkan saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam tahap lidik pihak kepolisian. Namun, pihaknya mengaku akan terus melakukan pengejaran.
"Terlapor masih dalam tahap pengejaran dan penyelidikan pihak kepolisian, namun sampai saat ini keberadaan terlapor belum terdeteksi. Dan kita juga berharap dalam waktu dekat ini terlapor sudah ditangkap," tutupnya.
Kabid Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Tebo, Zaitun mengatakan ayah bersama anaknya mendatangi kantornya untuk meminta perlindungan dan pendampingan.
"Intinya kalau kapasitas Dinas Sosial P2PA intinya perlindungan anak. Terhadap anak sendiri kami sudah menawarkan beberapa jalan, tergantung anak ini berpikir dalam waktu dekat," ujar Zaitun, Jumat (9/6).
Ia menuturkan bahwa unit PPA Polres Tebo belum berkoordinasi dengan pihaknya terkait dengan kasus yang dilaporkan sejak Februari 2023 lalu.
Namun Zaitun menegaskan pihaknya tetap akan melakukan perlindungan terhadap anak kelas 1 SMA tersebut.
Pihaknya juga menawarkan untuk dilakukan rehabilitasi di Centra Alyatama Jambi, di mana anak tersebut mendapat tekanan dan gunjingan dari lingkungan sekitarnya.
"Untuk menenangkan psikisnya, ayahnya sangat setuju. Tapi tergantung nanti dengan anaknya. Kami juga punya rujukan sekolah bagi mereka," ujarnya. (*)
Sumber: wow
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat
3 Polisi Mabuk di Medan Tabrak Pejalan Kaki Hingga Kritis: Kronologi & Sanksi yang Dijatuhkan
Sopir Ambulans Ciamis Tewas Usai Tugas, Diduga Korbankan Nyawa karena Kelelahan dan Sakit Lambung