Keluarga Kecam Konsulat Israel di Siprus karena Dianggap Lamban
Melalui unggahan di Facebook, ayah korban dengan tegas mengkritik respons konsulat Israel di Siprus. Ia menggambarkan kurangnya dukungan dan pertolongan segera setelah insiden terjadi.
"Anak saya diserang di pintu masuk hotel di Siprus, dan semua orang menghilang. Dia dipukuli dengan brutal, terluka di kepala dan wajah, dan dievakuasi untuk perawatan medis," tulisnya.
Ia menyayangkan sikap konsulat yang dianggap tidak aktif. "Kami menghubungi pihak berwenang terkait, termasuk konsulat Israel, dan tanggapan yang kami terima adalah: 'Hari Minggu, kami sedang liburan.' Ketika seorang warga negara Israel terluka di luar negeri setelah serangan kekerasan, sistem tersebut sama sekali tidak aktif."
Sang ayah menegaskan bahwa ada saksi mata dan dokumentasi medis mengenai penyerangan ini. "Kekerasan dan ketidakpedulian seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja," tambahnya.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ichilov, Israel, setelah menjalani operasi kompleks yang bertujuan menyelamatkan matanya.
Artikel Terkait
Uang Sitaan Rp66 Triliun Kejagung: Asal Usul & Rencana Prabowo Bangun Rumah dan Sekolah
Prabowo Siap Mati untuk Rakyat: Pidato Lengkap & Komitmen Selamatkan Aset Negara 2026
Kritik DPR Soal MBG Saat Libur Sekolah: Efektifkah Anggaran untuk Gizi Anak?
Cara Cek Bansos Online 2025: Panduan, Syarat, dan Cek Penerima di Situs Resmi