Klaim Pemulihan Listrik Aceh 97% Diprotes Warga, Bahlil Minta Maaf
Pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahaladia mengenai pemulihan listrik di Aceh pascabencana menuai kontroversi. Bahlil sebelumnya melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa listrik di Aceh telah menyala 93% hingga 97% per 7-8 Desember 2025.
Namun, klaim tersebut berbenturan dengan realita di lapangan. Mayoritas listrik di 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor masih padam. Kondisi ini memicu protes keras dari warga korban bencana.
Warga Aceh Tamiang Protes Langsung ke Bahlil
Ketegangan memuncak saat Bahlil mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kerja ke Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025). Warga yang merasa dirugikan langsung menyuarakan kekecewaan mereka.
"Bahlil tanggung jawab, tanggung jawab dengan Aceh Tamiang, mana lampu hidup, tanggung jawab kamu Bahlil!" teriak warga, seperti dikutip dari pemberitaan. Bahkan, sejumlah sumpah serapah juga dilontarkan kepada menteri tersebut.
Bahlil terlihat memilih untuk tidak menanggapi protes tersebut dan tetap fokus mendampingi presiden.
Permintaan Maaf dan Janji Pemulihan Total
Menanggapi gejolak ini, Bahlil Lahaladia telah menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang dinilai keliru. Dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Selasa (9/12/2025), ia berjanji akan bekerja lebih total.
"Kami pemerintah akan terus fokus, akan terus berupaya, akan secara totalitas menggunakan semua sumber-sumber kekuatan negara dalam rangka percepatan pemulihan di sektor energi yang ada khususnya di Provinsi Aceh," ujar Bahlil.
Artikel Terkait
Mahfud MD Kritik Perpol 10/2025: Bertentangan dengan Putusan MK, Ini Dampaknya
Kronologi Lengkap Kecelakaan Mobil MBG Tabrak Siswa & Guru di SDN Cilincing: Kecepatan 19,7 km/jam
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi