"Sebagai pimpinan, Kapolda harus memberi contoh dalam pembinaan hubungan senior–junior. Pencopotan Kapolda Jabar diperlukan untuk memperbaiki kultur kepolisian," ujarnya.
Rahman menyebut kasus serupa sebelumnya sering berakhir tanpa pembenahan menyeluruh, membuat kekerasan menjadi tradisi tak tertulis di sebagian satuan.
Langkah Penanganan Polda Jawa Barat
Menanggapi kematian Ariq, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Barat mengamankan empat anggota yang diduga terlibat, yakni: Bripda RP, Bripda HP, Bripda YAP, dan Bripda RY.
Sejumlah langkah investigatif telah dilakukan, termasuk pemeriksaan tempat kejadian perkara, penyitaan ponsel para terduga pelaku, hingga pengecekan CCTV di area barak.
Dalam pernyataan resminya, Polda Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara transparan dan profesional sesuai hukum yang berlaku. Selain proses etik internal, Polda Jabar memastikan laporan pidana akan dibuat untuk memastikan kepastian hukum.
Autopsi dijadwalkan untuk dilakukan dalam waktu dekat guna memastikan penyebab kematian secara detail dan ilmiah.
Refleksi Sistem Pembinaan Personel Polri
Kematian Bripda Ariq Irfansyah bukan hanya tragedi personal, tetapi juga refleksi rapuhnya sistem pembinaan personel di tubuh kepolisian. Kekerasan seringkali dilegitimasi sebagai bentuk "pendisiplinan" atau "tradisi" dalam kehidupan barak.
Insiden tragis ini menghidupkan tuntutan publik agar Polri melakukan evaluasi besar-besaran terhadap pola pembinaan, pengawasan, dan pola pikir para senior. Kasus Ariq menjadi alarm bahwa perubahan kultur adalah kebutuhan mendesak, bukan sekadar pilihan.
Keluarga Ariq kini menanti kejelasan dan keadilan atas kematian anak mereka. Publik menanti apakah Polri benar-benar akan menindak tegas para pelaku dan memperbaiki sistem yang memungkinkan kekerasan terjadi. Tuntutan pencopotan Kapolda Jabar semakin menguat, menunggu keputusan akhir dari pimpinan Polri yang kini berada dalam sorotan.
Artikel Terkait
Istri Kasat Lantas Batu Diduga Tahu Aset Korupsi Heri Gunawan, KPK: Rp 15,86 Miliar!
Narji Cagur Jadi Petani: Alasan & Warisan Keluarga yang Menginspirasi
Jadwal & Rute Kirab Lengkap Penobatan Gusti Purbaya Jadi Pakubuwono XIV
Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Motif Cari Perlindungan Politik Dinilai Keliru oleh Pengamat