Banyak yang mempertanyakan, mengapa UAS tidak maju sendiri sebagai calon gubernur? Daripada hanya memberikan dukungan, terjun langsung ke politik praktis mungkin akan memberikan dampak yang lebih nyata.
Belajar dari Kasus Lain
Dalam dunia politik Indonesia yang cair, loyalitas dan koalisi dapat berubah dengan cepat. Politisi bisa dengan mudah berpindah partai, dan janji kampanye tidak selalu sejalan dengan realitas pemerintahan.
Kasus Abdul Wahid juga mengingatkan pada pentingnya 'backup' politik yang kuat. Pejabat dengan dukungan politik yang solid cenderung lebih sulit untuk disentuh, sekalipun telah ada laporan atau tuduhan. Ini adalah pelajaran berharga bagi siapa pun yang ingin terjun atau mendukung kandidat dalam kontestasi politik.
Masa Depan UAS di Dunia Politik
Penangkapan Abdul Wahid bisa menjadi titik balik bagi Ustaz Abdul Somad. Apakah ini akan menghentikan langkahnya dalam memberikan dukungan politik, atau justru mendorongnya untuk benar-benar terjun ke dunia politik praktis?
Majunya UAS sebagai calon gubernur Riau di masa mendatang bukanlah hal yang mustahil. Langkah ini mungkin akan lebih diterima publik dibandingkan sekadar menjadi 'pendukung' yang risikonya sulit dikontrol.
Dukungan dari figur agama memang memiliki daya tarik magnetis, terutama di daerah dengan basis religius yang kuat. Namun, kasus Abdul Wahid membuktikan bahwa dukungan tersebut tidak serta-merta menjadi jaminan integritas dan kebebasan dari masalah hukum.
Artikel Terkait
Gaji Telat! Pegawai Dapur MBG Banjiri Kolom Komentar BGN, Ini Janji Resmi Mereka
Alissa Wahid Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Pengkhianatan Reformasi?
Viral Chat Hasto PDIP: Perintah Galang Opini Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Ini Faktanya
Aktivis Reformasi 1998 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Alasan & Daftar Lengkap Penandatangan