Kelangkaan bahan bakar juga membuat rumah sakit dan toko roti kesulitan beroperasi. Di Gaza City, warga harus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan roti.
Kesaksian Warga: Delapan Bulan Tanpa Protein Layak
Abu Bilal al-Sheikh Khalil, warga yang tinggal di tempat pengungsian, menyampaikan kekecewaannya. "Kami butuh makanan sungguhan, bukan mi instan dan cokelat. Sudah delapan bulan kami tidak makan ayam atau ikan," ujarnya.
Ahli Gizi Soroti Ancaman Malnutrisi Sistemik
Ahli gizi Mohammed al-Shukri menyoroti masalah serius dalam distribusi makanan. Menurutnya, pasar Gaza dibanjiri makanan tinggi gula dan stimulan, sementara makanan bergizi seperti susu dan telur tetap dilarang masuk.
"Kondisi ini merupakan upaya sistematis untuk menghancurkan kehidupan manusia. Malnutrisi tetap merajalela, terutama pada anak-anak dan lansia," tegas al-Shukri.
Krisis kemanusiaan di Gaza terus berlanjut dengan ancaman malnutrisi yang semakin memburuk, menunjukkan bahwa gencatan senjata belum membawa perbaikan signifikan bagi kehidupan warga sipil.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: CCTV Ungkap Pelaku Bawa Dua Tas, Profilnya Pendiam
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis, Bocah 4 Tahun yang Dijual Rp 3 Juta via Facebook
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda Rp2 Miliar
Redenominasi Rupiah 2027: Target, Manfaat, Dampak & Risikonya