Anies Baswedan Kritik Prabowo-Gibran: Alarm Kebijakan atau Hanya Emosional?

- Senin, 03 November 2025 | 22:25 WIB
Anies Baswedan Kritik Prabowo-Gibran: Alarm Kebijakan atau Hanya Emosional?

Meski angka statistik menunjukkan tren positif, masyarakat di lapangan belum sepenuhnya merasakan dampak langsung. Beberapa pengamat menilai penurunan angka pengangguran belum otomatis berarti peningkatan kesejahteraan.

Data harga pangan dari Pusat Informasi Pangan Strategis (PIPS) menunjukkan harga beras dan telur ayam masih mengalami kenaikan 3-5% dalam dua bulan terakhir, menambah beban rumah tangga kecil - isu yang sering disebut Anies dalam kritiknya.

Pertarungan Narasi di Ruang Publik

Dalam konteks politik, kritik Anies bisa dibaca sebagai strategi mempertahankan relevansi publik setelah kontestasi Pilpres 2024. Namun, substansi kritiknya tetap menarik untuk diuji dengan data.

Reaksi cepat dari kelompok pro-pemerintah seperti HAI menunjukkan opini publik kini menjadi medan utama pertarungan politik. Narasi tentang "pemerintahan bekerja" versus "pemerintahan gagal memenuhi janji" menjadi perebutan legitimasi di ruang publik.

Kritik Konstruktif atau Alarm Kebijakan?

Sejumlah analis menilai gaya kritik Anies yang retoris memang kuat dalam membangun persepsi, namun masih perlu disertai bukti konkret agar tak mudah dimentahkan dengan angka-angka. Pemerintahan Prabowo-Gibran memang baru satu tahun berjalan, tetapi ruang publik yang dinamis menuntut transparansi dan kecepatan merespons kritik.

Anies Baswedan punya hak menyuarakan kritik sebagai bagian dari demokrasi, sementara lembaga seperti Haidar Alwi Institute juga berhak menguji kritik itu dengan data. Pada akhirnya, publik yang akan menilai apakah kritik Anies benar-benar emosional, atau justru menjadi alarm dini bagi arah kebijakan negara.

Halaman:

Komentar