Torpedo Nuklir Poseidon Rusia: Klaim Daya Ledak 100 Megaton dan Ancaman bagi AS
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba torpedo Poseidon bertenaga nuklir. Senjata strategis baru ini langsung mencuri perhatian dunia karena klaim kemampuannya yang luar biasa.
Apa Itu Torpedo Poseidon Rusia?
Torpedo Poseidon adalah sebuah kendaraan bawah air nirawak jarak jauh yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir. Seorang anggota parlemen senior Rusia menyatakan senjata ini cukup kuat untuk melumpuhkan seluruh negara, termasuk Amerika Serikat. Klaimnya, sistem pertahanan udara mana pun di dunia nyaris tidak bisa menangkis serangannya.
Signifikansi Uji Coba Torpedo Nuklir Poseidon
Kesuksesan uji coba torpedo Poseidon menandai eskalasi signifikan dalam perlombaan senjata strategis global, khususnya antara Rusia dan negara-negara Barat. Sistem senjata ini, yang kadang disebut media Barat sebagai "tornado super nuklir", dirancang khusus untuk menghindari sistem pertahanan rudal Amerika Serikat, pemimpin aliansi NATO. Persenjataan ini juga berpotensi memicu gelombang pasang radioaktif dahsyat yang menargetkan wilayah pesisir.
Uji coba ini dilakukan di tengah ketegangan tinggi hubungan AS-Rusia akibat perang di Ukraina. Dinamika ini menandai memanasnya kembali perlombaan senjata dan meningkatnya postur nuklir di kedua belah pihak. Analis militer menyoroti peran psikologis dan strategis senjata ini dalam menghambat kemajuan pertahanan rudal AS.
Spesifikasi dan Kemampuan Torpedo Poseidon
Dalam pertemuan dengan tentara Rusia yang terluka di Ukraina, Putin menyatakan, "Untuk pertama kalinya, kami tidak hanya berhasil meluncurkannya dengan mesin peluncur dari kapal selam pengangkut, tetapi juga meluncurkan unit tenaga nuklir yang telah digunakan perangkat ini selama jangka waktu tertentu. Ini adalah kesuksesan yang luar biasa."
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Beri Komitmen Penuh untuk Tuntutan Guru Madrasah Jadi PPPK
Luciano Spalletti Resmi Latih Juventus: Kontrak Hingga Target Liga Champions
OJK Perkuat Pengawasan Digital dengan SupTech dan Kolaborasi untuk Ekosistem Finansial yang Inklusif
Tarif JakLingko Rp 1.000? Respons Terkini Gubernur Pramono Anung