Misteri Komet 3I/ATLAS: Pesawat Alien atau Objek Antariksa Alami?
Komet 3I/ATLAS, objek antarbintang yang penuh teka-teki, akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada 29 Oktober 2025. Pada hari bersejarah ini, komet ini akan melintas pada jarak sekitar 1.36 satuan astronomi dari Matahari, setara dengan orbit Planet Mars. Berbeda dengan komet biasa, 3I/ATLAS menunjukkan perilaku anomali yang memicu pertanyaan besar tentang asal-usulnya.
NASA memperkirakan, saat perihelion, objek ini akan dibombardir radiasi matahari hingga 33 gigawatt. Paparan energi kolosal ini berpotensi mengubah kecepatan atau bahkan lintasan komet tersebut. Beberapa spekulasi bahkan menyebutkan, objek ini bisa memanfaatkan gravitasi Matahari untuk mengarahkan diri menuju Bumi.
Alasan Komet 3I/ATLAS Dianggap Tidak Normal
Beberapa karakteristik unik membuat 3I/ATLAS menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para astronom.
Ekor yang Menghadap Matahari
Pengamatan awal menunjukkan adanya ekor anti-matahari, di mana gas justru terlontar ke arah Matahari. Fenomena ini bertolak belakang dengan fisika komet konvensional, di mana ekor biasanya terbentuk menjauhi Matahari akibat tekanan radiasi dan angin matahari.
Pembalikan Arah Ekor
Pada September 2025, pengamatan dari Teleskop Optik Nordik di Kepulauan Canary mengungkapkan bahwa anti-ekor tersebut telah berbalik arah, menambah daftar keanehan objek ini.
Artikel Terkait
Ahmed El Ahmed: Pahlawan Muslim Bondi Selamatkan Korban, Galang Dana Tembus Rp16 Miliar
Prabowo Tegaskan Indonesia Mampu Tangani Bencana Sumatra Tanpa Bantuan Asing
Paket Internet XL 2024: Panduan Lengkap Pilih Kuota Terbaik Sesuai Kebutuhan
Resbob Ditangkap di Semarang: Kronologi Lengkap & Pasal UU ITE yang Dijeratkan