Fadli Zon menyoroti tantangan bangsa masa kini yang lebih kompleks. "Kalau dulu kita menghadapi kolonialisme, sekarang tantangannya adalah memajukan bangsa setelah merdeka—melawan kemiskinan, kebodohan, stunting, dan membangun kemandirian pangan dan energi," jelasnya.
Di bidang kebudayaan, tantangan utama adalah memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia sesuai amanat konstitusi.
Bahasa Indonesia sebagai Perekat Kebangsaan
Menteri Kebudayaan juga menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai perekat kebangsaan. "Kita memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, tetapi bahasa Indonesia menyatukan kita semua. Bahasa ini adalah jembatan yang merajut perbedaan menjadi kekuatan," katanya.
Menuju 100 Tahun Sumpah Pemuda
Menutup keterangannya, Fadli berharap nilai-nilai perjuangan Sumpah Pemuda terus hidup di hati generasi muda, khususnya menjelang 100 tahun Sumpah Pemuda pada 2028. "Nilai-nilai persatuan, semangat juang, dan kecintaan kepada tanah air harus kita rawat bersama," ucapnya.
Upacara ini turut dihadiri jajaran Kementerian Kebudayaan termasuk Wakil Menteri Kebudayaan H. Giring Ganesha Djumaryo, Sekretaris Jenderal Bambang Wibawarta, serta para direktur jenderal dan staf khusus kementerian.
Artikel Terkait
Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Listrik Diprediksi Anjlok 60%: Ini Data Terbarunya
BSI Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 6% di 2026, Ini Pemicunya
Banjir Jaksel 2025: 35 RT dan Satu Jalan Terendam, Ketinggian Air Capai 70 Cm
4 Bos Perusahaan Divonis 4 Tahun Penjara, Negara Rugi Rp578 Miliar Akibat Korupsi Impor Gula