Ancaman PBNU Tandingan: Sinyal Krisis Legitimasi Kepemimpinan di Tubuh NU
Wacana pembentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tandingan yang disuarakan Forum Kiai NU Jawa menjadi sinyal paling serius dari krisis kepemimpinan di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Isu ini bukan lahir dari ruang kosong, melainkan akumulasi kegelisahan yang membesar akibat konflik internal PBNU yang tak kunjung usai.
Mosi Tidak Percaya dari Forum Kiai NU Jawa
Forum Kiai NU Jawa, yang beranggotakan ratusan kiai pesantren dari berbagai daerah di Pulau Jawa, secara terbuka telah menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan PBNU saat ini. Sikap ini merupakan bentuk keprihatinan atas situasi internal NU yang dinilai semakin menjauh dari prinsip musyawarah, keteladanan, dan ketenangan organisasi.
Langkah ini menegaskan bahwa persoalan yang terjadi bukan lagi sekadar perbedaan pandangan elite, tetapi telah menyentuh soal legitimasi kepemimpinan. Dalam tradisi NU, legitimasi bukan hanya soal struktur formal, melainkan juga penerimaan kultural dari para kiai dan pesantren sebagai penyangga utama organisasi.
Desakan Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai Jalan Keluar
Krisis ini memuncak setelah konflik di tingkat pusat terbuka ke publik. Mekanisme internal dinilai tidak efektif, mendorong Forum Kiai NU Jawa mengambil sikap tegas dengan mendesak digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB). Bagi forum, MLB adalah jalan konstitusional untuk mengembalikan marwah organisasi melalui evaluasi kepemimpinan yang sah dan bermartabat sesuai AD/ART NU.
Artikel Terkait
Komisi III DPR Tolak Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa DPR, Sebut Ahistoris
Korporasi Pembalak Liar Pemicu Banjir Bandang Sumatera: Pemerintah Didorong Bertindak Tegas
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo