Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga tengah mempelajari konstruksi hukum proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Investigasi proyek kereta cepat Whoosh ini dinilai membutuhkan kehati-hatian karena diduga melibatkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Menurut Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (Siaga 98), Hasanuddin, penyelidikan dan pengusutan proyek KCJB ini tidak mudah. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan entitas bisnis luar negeri dan adanya kontrak perjanjian yang mengikat.
Hasanuddin menekankan pentingnya sikap hati-hati dari KPK dalam mengusut proyek Whoosh, terlebih karena dugaan keterlibatan pejabat penting di masa itu. Nama-nama yang disebut antara lain Joko Widodo dan mantan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, serta pejabat di Kementerian Perhubungan dan BUMN.
Meski meyakini KPK tidak akan terpengaruh, Hasanuddin menyatakan bahwa laporan resmi dari masyarakat tetap diperlukan untuk memulai proses investigasi yang komprehensif terhadap proyek kereta cepat pertama di Indonesia ini.
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Begini Kronologinya
Jokowi Ungkap Alasan Pindah ke China: Saya Diajak Naik Kereta Cepat, Lalu Xi Jinping Tanya Bapak Mau?
Menteri AI Albania Hamil 83 Anak: Ini Fakta di Balik Kontroversi yang Menggemparkan
Buronan Interpol Pakistan Digagalkan di Bandara Kualanamu, Ternyata Terduga Teroris & Pembunuh