Marsinah: Kisah Buruh Pemberani dari Nganjuk yang Diincar Gelar Pahlawan Nasional

- Minggu, 26 Oktober 2025 | 01:50 WIB
Marsinah: Kisah Buruh Pemberani dari Nganjuk yang Diincar Gelar Pahlawan Nasional

Usulan Gelar Pahlawan Nasional

Setelah 32 tahun berlalu, nama Marsinah kembali menggema. Pada Oktober 2025, Kementerian Sosial (Kemensos) resmi mengusulkan namanya sebagai Pahlawan Nasional bersama 39 tokoh lainnya menjelang peringatan Hari Pahlawan. Dukungan pun mengalir deras, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan dukungannya saat Hari Buruh 2025.

Seminar Nasional Pengusulan Marsinah

Proses pengusulan ini disertai seminar nasional bertajuk "Marsinah: Perjuangan, Kemanusiaan, dan Pengakuan Negara" di Front One Ratu Hotel, Nganjuk. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hadir sebagai pembicara utama bersama Wamen Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro, keluarga Marsinah, dan berbagai elemen masyarakat.

Makna Perjuangan Marsinah

Menurut Gus Ipul, perjuangan Marsinah bukan sekadar sejarah kelam, tetapi refleksi kemanusiaan. "Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Ia berjuang untuk hak orang banyak, untuk rezeki yang layak, martabat buruh, dan rasa keadilan yang sederhana," katanya. Gus Ipul menegaskan bahwa Marsinah adalah simbol nilai kemanusiaan dan keberanian moral yang menjalankan sila kedua Pancasila 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'.

Proses Selanjutnya

Kini, proses pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bersama puluhan tokoh lainnya masih menunggu keputusan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, sebelum akhirnya diputuskan oleh Presiden. Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa dan menyalakan kembali api kejujuran, solidaritas, dan keberanian sosial yang pernah dinyalakan Marsinah.

Halaman:

Komentar