GELORA.ME - Kondisi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memanas. Muktamar X yang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara sejatinya dijadwalkan sampai Senin (29/9) mendadak tuntas sehari. Hasilnya ada dua kubu saling klaim menjadi ketua umum PPP, Yaitu Mardiono dan Agus Suparmanto.
Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara yang memimpin sidang Muktamar X di Ancol pada Sabtu malam (27/9). Dia kembali menegaskan bahwa hasil Muktamar X menyatakan bahwa ketua umum terpilih secara aklamasi adalah Mardiono.
Amir Uskara mengatakan, dirinya membacakan tata tertib (tatib) pemilihan ketua umum pada Muktamar X. Adapun tatib Muktamar X berdasarkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) hasil Muktamar IX 2020 di Makassar. AD/ART menetapkan bahwa calon ketua umum harus menjadi pengurus harian DPP selama lima tahun atau satu periode atau ketua DPW minimal satu periode.
"Karena terkunci di situ, tadi malam pasal 11 saya bacakan bahwa pemilihan harus dihadiri peserta muktamar," ujar Amir Uskara kepada JawaPos.com saat ditemui di kediaman Mardiono di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Minggu (28/9).
"Karena kondisi tidak kondusif, maka kita aklamasi untuk Mardiono," klaim Amir Uskara menambahkan.
Dia menuding pihak dari Romahurmuziy yang mengusung Agus Suparmanto berada di dalam arena muktamar. Hanya saja mereka tidak setuju Mardiono dipilih lagi dan memaksakan Agus Suparmanto menjadi ketua umum. "Tidak pernah terjadi di PPP orang luar partai bisa jadi ketum," tegasnya.
Lebih jauh Amir Uskara mengatakan, karena pemilihan sudah selesai maka Muktamar ditutup. Namun, setelah ditutup Muktamar dilanjutkan oleh kubu Romahurmuziy.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sebut Soeharto, Bukan Jokowi, sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia
Mahfud MD Kritik Penetapan Tersangka Roy Suryo: Tuduhan Ijazah Jokowi Tidak Jelas
Budi Arie Setiadi Ditolak Masuk Gerindra: Penyebab dan Analisis Penolakan Internal
Dokter Tifa, Roy Suryo, dan Rismon Sianipar Diperiksa Polda Metro Jaya Hari Ini, 13 November 2025