Jawa Barat Catat Rekor Tertinggi Kasus Keracunan MBG, Dedi Mulyadi Hentikan Pengelola yang Tak Mampu

- Kamis, 25 September 2025 | 15:25 WIB
Jawa Barat Catat Rekor Tertinggi Kasus Keracunan MBG, Dedi Mulyadi Hentikan Pengelola yang Tak Mampu


Provinsi Jawa Barat mencatat rekor tertinggi kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI hingga 16 September 2025, tercatat ada 60 kasus dengan 5.207 penderita di Indonesia. 

Sementara data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga 10 September 2025, ada 55 kasus dengan 5.320 penderita keracunan setelah menyantap MBG.

Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang mencatatkan kasus keracunan MBG tertinggi dengan 2.012 kasus.

Terbaru, lebih dari 800 siswa sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, dilaporkan keracunan setelah menyantap menu MBG, Senin (22/9/2025).

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi segera mengevaluasi vendor penyedia MBG di Jawa Barat.

"Kami akan lakukan evaluasi para penyelenggara kegiatan ini, mampu atau tidak, apakah makanan yang disajikan sesuai harga atau tidak," kata Dedi Mulyadi di Bogor, Rabu (24/9/2025) sore.

Menurutnya, keracunan MBG disebabkan jumlah layanan yang tidak seimbang dengan jumlah pelayannya.

"Siswa yang dilayani sekian ribu orang, sementara jumlah yang melayaninya hanya sedikit," ucap Dedi Mulyadi.

Faktor lain yang menjadi penyebab keracunan MBG adalah jarak yang ditempuh untuk distribusi makanan jauh. 

Hal ini makin diperparah dengan kecenderungan memberikan layanan sekaligus.

"Makanan dimasak pukul 01.00 WIB dan disajikannya pukul 12.00 WIB, jarak waktunya lama, itu perlu dievaluasi," ucap Dedi Mulyadi.
Dia mengaku tidak segan menghentikan vendor pelaksanaan program MBG yang terbukti tidak mampu bekerja baik.

"Kalau penyelenggara kegiatan tidak mampu atau vendor yang melaksanakan kegiatan layanan tidak punya kemampuan, ya evaluasi dan ganti dengan yang lebih mampu," tegasnya.

Dedi Mulyadi akan bertemu dengan pengelola MBG wilayah Jawa Barat pada pekan depan.

"Walau sejauh ini tidak ada yang meninggal, tetapi kasus keracunan ini itu menimbulkan trauma bagi anak-anak yang harusnya mendapat asupan gizi," kata Dedi Mulyadi.

Sumber: tribunnews
Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Net

Komentar