Gelombang demonstrasi sudah memanas sejak Senin, 8 September 2025, setelah pemerintah Oli memberlakukan larangan media sosial. Aksi protes berubah menjadi bentrokan ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Akibatnya, 19 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.
Kerusuhan juga meluas hingga ke Singha Durbar, kawasan yang menampung kantor perdana menteri, gedung parlemen, dan beberapa kementerian. Bahkan kediaman pribadi Oli ikut dibakar massa.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah pejabat penting ikut menjadi sasaran amarah publik.
Mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba dan istrinya Arzu Rana, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Oli, serta Menteri Keuangan Bishnu Paudel, dilaporkan diserang pengunjuk rasa.
Oli, 73 tahun, baru menjabat kembali pada Juli 2024 untuk masa jabatan keempatnya sebagai perdana menteri Nepal, menjadikannya perdana menteri ke-14 sejak Nepal beralih menjadi republik pada 2008.
Sebelum pengunduran dirinya, dua menteri kabinet Oli juga sudah mundur pada Senin malam dengan alasan “moral dan solidaritas”.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Vs Ekonom: Proyek Kereta Cepat Whoosh Investasi atau Beban Utang? Ini Faktanya!
Trump Bantah Perlombaan Nuklir dengan Rusia: Kami Tak Main-Main, Mereka Juga Tidak
Tanah Longsor Bogor Landa 12 Rumah, Ini Langkah Darurat dan Peringatan BNPB
KPK Didesak Usut Mark Up Kereta Cepat Whoosh: Anggaran Membengkak, Utang Negara Terbeban