NGERI! 3 Skenario Yang Bisa Terjadi Jika Perang Israel-Iran Berlanjut

- Kamis, 19 Juni 2025 | 16:50 WIB
NGERI! 3 Skenario Yang Bisa Terjadi Jika Perang Israel-Iran Berlanjut




GELORA.ME - Ketegangan antara Israel dan Iran kian memuncak usai serangan udara besar-besaran Israel ke jantung Teheran pada 16 Juni 2025. 


Serangan itu menghancurkan sejumlah situs yang diklaim sebagai infrastruktur “propaganda terkait teror” dan menewaskan puluhan warga sipil. 


Iran membalas dengan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel. 


Di tengah kekhawatiran global akan eskalasi lebih luas, dikutip dari laman para analis memperkirakan setidaknya tiga skenario besar bisa terjadi jika konflik ini terus berlanjut.


1. Perang Regional Meluas ke Timur Tengah

Jika Israel melanjutkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir Iran, maka Teheran kemungkinan akan memobilisasi sekutunya di wilayah, termasuk Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman. 


Wilayah seperti Irak, Suriah, bahkan Teluk Arab berisiko terseret ke dalam konflik bersenjata terbuka.


Pakar Timur Tengah dari Carnegie Endowment, Aaron David Miller, memperingatkan bahwa “eskalasi yang tidak terkendali bisa memicu konfrontasi regional berskala luas,” termasuk ancaman terhadap jalur minyak strategis di Selat Hormuz yang berdampak pada harga energi global.


2. Serangan Balasan terhadap Infrastruktur Nuklir

Israel secara terang-terangan menyebut misi utamanya adalah mencegah Iran memiliki senjata nuklir. 


Serangan ke fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordo menjadi prioritas. 


Namun Fordo, yang berada di dalam gunung, hanya bisa dihancurkan dengan bom penghancur bunker milik AS.


“Tanpa bantuan militer AS, Israel sulit menonaktifkan semua fasilitas nuklir bawah tanah Iran,” kata Daniel Shapiro, mantan Duta Besar AS untuk Israel. 


Bila AS ikut campur, maka operasi gabungan bisa menunda program nuklir Iran hingga dua tahun, tapi juga berarti keterlibatan langsung Washington dalam konflik bersenjata.


3. Ketidakstabilan Domestik dan Tekanan Internasional

Saling serang yang menelan korban sipil dari kedua belah pihak berisiko menimbulkan krisis politik dalam negeri.


Di Iran, warga sipil yang panik mulai meninggalkan Teheran, sementara pemerintah terus menahan akses informasi. 


Di Israel, tekanan publik meningkat setelah puluhan roket Iran menghantam pemukiman.


Sementara itu, PBB dan negara-negara besar mulai mendesak gencatan senjata. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda kompromi. 


Presiden AS Donald Trump bahkan memperkeruh suasana dengan pernyataan provokatif di media sosial, termasuk mengancam lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.


“Jika konflik dibiarkan tanpa jalur diplomatik, dunia akan menyaksikan krisis kemanusiaan dan geostrategis yang lebih besar,” kata Ali Vaez dari International Crisis Group.


Sumber: Inilah

Komentar