Konstituen Tolak Kaesang Dampingi Anies

- Rabu, 17 Juli 2024 | 13:01 WIB
Konstituen Tolak Kaesang Dampingi Anies

Artinya, jika 39 persen ditambah undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) dan swing voters (pemilih yang bisa berubah pilihannya) maka siapapun akan sulit mengalahkan Anies. 


Siapapun cawagub Anies, yang dibutuhkan hanya bagaimana menggeser undecided voters dan swing voters untuk memilih Anies. 


Di antara kader dari empat partai bakal pengusung yaitu PKS, PKB, Nasdem dan PDIP potensinya sama, dan tidak ada yang lebih kuat satu dengan yang lain.


Namun, memilih kader PKS sebagai cawagub Anies dapat mendorong mesin PKS di Jakarta bekerja secara masif. Ini mengingat bahwa kader PKS solid dan bisa bergerak secara kolosal dan lebih terukur. 


Meskipun juga ada spekulasi jika cawagubnya dari PDIP akan mrnambah suara. Karena ceruk Anies dan PDIP berbeda. Ini memang harus diuji dengan survei. 


Tapi, faktor bahwa PKS menjadi partai pemenang di DKJ dan mesin PKS di DKJ itu bisa diandalkan kinerja politiknya tidak bisa dipungkiri. Dan ini menjadi variable yang tidak boleh diremehkan pengaruh dan kekuatannya dalam Pilgub Jakarta.


Bagi PDIP, tidak ada pintu yang ideal kecuali ikut mengusung Anies. PDIP hanya punya 15 kursi dan tidak punya kader yang potensial menang jika melawan Anies. Begitu juga dengan PKB dan Nasdem.


Soal cawagub dari PKS, juga ketua DPRD dari PKS, ini hal yang lumrah terjadi. Sebelumnya, Jokowi ketika jadi Gubernur DKI, ketua DPRD-nya juga dari PDIP. Ketika Jokowi jadi presiden, ketua DPR-nya juga dari PDIP. Ini semacam berkah buat partai pemenang pemilu. 


Besar kemungkinan empat partai yaitu PKS, PKB, Nasdem dan PDIP akan konsisten mengusung Anies Baswedan. Sementara posisi Sohibul Iman sebagai kandidat cawagub Anies sepertinya akan menemukan rutenya.


*(Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar