GELORA.ME -Dengan senjata dan kemampuan intelijen yang dimiliki, Hizbullah optimis mampu menghadapi perang besar-besaran melawan Israel.
Hal itu disampaikan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam sebuah pidato yang disiarkan di Televisi pada Rabu (19/6), dalam rangka mengenang komandan militer yang tewas akibat serangan udara Israel pekan lalu.
Nasrallah menolak mengungkap senjata apa yang menjadi andalan untuk melawan Israel, namun potensi perang tampaknya semakin nyata.
"Kami sekarang punya senjata baru. Tapi saya tidak akan mengatakan senjata apa itu. Ketika keputusan sudah diambil, mereka akan terlihat di garis depan," ujarnya, seperti dimuat Associated Press.
Nasrallah dalam pidatonya juga menyoroti kemampuan Hizbullah menyusupkan drone pemantau ke wilayah sensitif Israel.
Dia merujuk pada sebuah video berdurasi hampir 10 menit yang diduga direkam oleh drone pengintai Hizbullah yang menunjukkan bagian dari Haifa, sebuah kota pelabuhan di perbatasan Israel-Lebanon.
Nasrallah mengatakan perang akan memiliki implikasi regional dan Hizbullah akan menyerang negara lain di kawasan yang mendukung Israel, termasuk Siprus, yang menjadi tuan rumah bagi pasukan Israel untuk melakukan latihan.
Satu-satunya cara untuk menghentikan tindakan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel adalah gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sejak perang Gaza meletus Oktober tahun lalu, Hizbullah telah menggunakan drone berbahan peledak buatan lokal untuk pertama kalinya serta rudal permukaan ke udara untuk melawan jet Israel.
Nasrallah mengatakan pada tahun 2021, Hizbullah memiliki 100.000 pejuang tetapi sekarang dia mengklaim jumlahnya jauh lebih tinggi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Artikel Terkait
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Ditangkap KPK: Kronologi, Modus Suap, dan Analisis Akademisi
Viral Zikir di Candi Prambanan, Pengelola Tegaskan Hanya Ibadah Hindu yang Diizinkan
Aksi Buruh Jakarta Tolak UMP 2026: Said Iqbal Sebut Strategi Tunggu Respons Pemerintah
Inara Rusli Ungkap Alasan Damai dengan Insanul Fahmi: Pernikahan Kami Sudah Sah Secara Agama