Menurutnya, saat Gibran berbicara hal yang benar, yakni Asam Folat, bukan Asam Sulfat, tentu efeknya biasa saja, tidak akan jadi pembicaraan publik. Maka, ketika berbicara ibu hamil butuh Asam Sulfat, publik menjadi ramai, dan itu bisa jadi menguntungkan popularitas Gibran.
"Nah, saya sendiri tidak yakin dia tidak paham apa yang dikatakan. Sama halnya dengan Mahfud MD, dia juga boleh kita katakan sebagai salah satu aktor politik yang pintar memainkan peran di ruang publik, terutama dalam hal marketing politik. Ini bagian dari marketing politik Mahfud MD," urainya.
Sehingga, sambung dia, Mahfud MD merasa perlu berbicara, agar juga jadi perhatian publik, seperti soal tangkap tangan KPK tidak perlu memiliki cukup bukti.
"Jadi, itu bagian dari marketing politik. Sehingga, kalau kita lihat di masyarakat, saat ini orang hanya membicarakan Gibran dan Mahfud MD. Pembicaraan tentang keduanya melebihi pembicaraan soal Capresnya," tutup Kang Tamil.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kritik Media Wahyudi Askar: Program MBG Saat Libur Sekolah Berpotensi Rugikan Negara Triliunan Rupiah
Bantahan Kubu Roy Suryo: Klaim Elida Netti Sentuh Ijazah Jokowi Ditolak Tegas
Tentara Cadangan Israel Diberhentikan Usai Sengaja Tabrak Warga Palestina yang Sedang Shalat di Tepi Barat
Najib Razak Dituntut 20 Tahun Penjara & Denda Rp 46 Miliar: Kronologi Skandal 1MDB Rp 7,7 Triliun