“Masyarakat sekarang itu sudah pada cerdas dalam menentukan pilihanya. Kalau ada tuduhan di Boyolali ada yang bilang ASN tidak netral biasanya itu pihak sebelah yang susah masuk ke Boyolali,” ujarnya. Menurutnya, mengunggah konten di media sosialadalah bagian dari orang berpendapat dalam demokrasi.
Namun, pihaknya meminta bahwa dalam berdemokrasi jangan sampai melakukan praktik yang kotor. “Kami sudah tahu yang upload itu. Orangnya siapa saya sudah tahu.
Namun, jangan berdemokrasi atau praktik yang kotor-kotor seperti itu.
Silakan berpendapat dalam demokrasi. Apabila ada bukti laporkan ke Bawaslu. Nanti Bawaslu akan menindaklanjuti kalau kaitannya dengan pemilu.
Di situ ada Gakkumdu yang isinya ada Polres, ada Kejaksaan,” jelas dia. Seno mengatakan dengan berseragam ASN tersebut seharusnya profesi yang dapat memberi edukasi terhadap masyarakat bukannya membuat keruh masyarakat.
“Ya seharusnya berseragam ASN begitu mengedukasi masyarakat bukan malah memperkeruh suasana di masyarakat. Tapi kalau saya, terkait itu, PDIP Boyolali tetap tenang tenang saja. Yang terpenting target kursi DPRD kabupaten 41 atau 43,” pungkasnya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Polisi Bongkar Modus Pengoplosan Elpiji 3kg ke 12kg di Bekasi, 2 Tersangka Ditangkap
Presiden Prabowo Beri Komitmen Penuh untuk Tuntutan Guru Madrasah Jadi PPPK
Luciano Spalletti Resmi Latih Juventus: Kontrak Hingga Target Liga Champions
OJK Perkuat Pengawasan Digital dengan SupTech dan Kolaborasi untuk Ekosistem Finansial yang Inklusif