Soal Keluarga Jokowi Tinggalkan PDIP & Pilih Prabowo, Pengamat: Mungkin PDIP Sudah Tak Menguntungkan

- Jumat, 10 November 2023 | 11:00 WIB
Soal Keluarga Jokowi Tinggalkan PDIP & Pilih Prabowo, Pengamat: Mungkin PDIP Sudah Tak Menguntungkan

Misalnya dengan memilih mendukung Prabowo dibanding mendukung Capres PDIP, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.


Jadi Adi pun menyimpulkan bahwa kalkulasi politik yang dilakukan para elit politik di Indonesia biasanya didasari pada untung dan rugi.


"Dan mereka mencari tempat yang lain, yang mungkin menurut mereka lebih memberikan prospek. Entah itu prospek politiknya atau lainnya. Jadi kalkulasi politik bagi sebagian elit didasarkan pada untung dan rugi," pungkas Adi.



Komarudin PDIP Sindir Gibran: Berani Melawan Tapi Ogah Kembalikan KTA


Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengungkap hingga saat ini Gibran Rakabuming Raka belum mengurus statusnya di PDIP setelah mendaftar ke KPU RI untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto.


Menurutnya, Gibran tak kunjung mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.


Sementara tindakan Gibran sudah berani melawan aturan partai dan tidak tegak lurus untuk mendukung bakal pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diusung PDIP.


"Makanya, masa, kau telah berani lawan kita, tapi tidak berani kembalikan KTA. Hahaha. Lucu-lucu saja ini," kata Komarudin, Jumat (10/11/2023).


Komarudin mengatakan, DPP telah mendelegasikan persoalan KTA Gibran kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo.



Sejauh ini, DPP PDIP masih menunggu perkembangan informasi dari Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.


Menurutya, Rudy juga sudah meminta dengan baik-baik agar Gibran segera mengembalikan KTA PDIP.


"Kalau pulang, kembalikan KTA saja. Itu masih lebih soft ya. Itu yang sekarang lagi dikerjakan Rudy," jelasnya.


Anggota Komisi II DPR ini menegaskan partainya tidak akan menggunakan cara-cara ekstrem dengan memecat atau memberhentikan Gibran.



Tapi Komarudin membantah jika cara ini dianggap berbeda ketika memberhentikan Budiman Sudjatmiko dari PDIP setelah memutuskan memberi dukungan untuk Prabowo.


Dirinya menyadari, jika PDIP memecat Gibran, maka timbul narasi seakan-akan dia menjadi korban dalam sengkarut internal politik.


"Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah. Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu. Karena itu merusak pikiran generasi yang akan datang," katanya.


Sumber: Tribunnews

Halaman:

Komentar