Mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad sebelumnya menganjurkan agar dinar emas sebagai mata uang cadangan internasional untuk negara-negara Muslim sebagai pengganti dolar AS karena terkadang tidak stabil.
Namun, usulan ini mendapat reaksi beragam dari para ekonom, beberapa di antaranya mengatakan bahwa Arab Saudi mungkin tidak tertarik dengan gagasan tersebut sementara yang lain lebih memilih “mata uang multi-bilateral” untuk mengurangi ketergantungan pada USD.
Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, mengatakan bahwa dinar merupakan alternatif yang layak dibandingkan USD, karena dapat memperkuat kekuatan ekonomi domestik suatu negara.
“Negara-negara Islam khususnya pasti sudah familiar dengan posisi dinar,” ujarnya. “Selain itu, telah terjadi pertumbuhan industri halal melebihi US$1 triliun.”
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Rose BLACKPINK Makan Sate di Jakarta 2025, Reaksi BLINK Bikin Heboh
Novrianto Tewas Terbungkus Terpal di Kebun Siak, Identitas dan Kronologi Penemuan
2 Kerangka Manusia Ditemukan di Gedung ACC Kwitang Pasca Demo Ricuh, Ini Kronologinya
Ahmad Sahroni Sindir Pelaku Penjarahan: Boro-boro Bayar Pajak, Nunggu Sembako