GELORA.ME -Perkembangan geopolitik dunia dipenuhi ketidakpastian. Hal itu harus diantisipasi dengan strategi pertahanan yang jitu dan cocok dengan kondisi ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia.
Panglima TNI periode 2021-2022 Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menyatakan salah satu cara yang rasional adalah menjalin hubungan pertemanan dengan sebanyak-banyaknya negara untuk menghindari konflik dengan negara lain.
Hal itu disampaikan Andika dalam diskusi interaktif yang diselenggarakan oleh Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) bertema "Kamu Bertanya, Jenderal Andika Perkasa Menjawab" di kafe Dignity, Jakarta Selatan, Rabu (13/9) lalu.
"Karena untuk saat ini, kekuatan militer Indonesia belum bisa berbuat banyak dalam menghadapi konflik yang mungkin timbul di ranah internasional," kata Andika dalam keterangan tertulis yang disampaikan ISDS, Jumat (15/9).
Sambung dia, memiliki alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang canggih memang penting dimiliki untuk sebuah negara termasuk Indonesia. Namun, hal itu harus disesuaikan dengan anggaran pertahanan Indonesia yang tidak terlalu besar.
Dia menggambarkan bagaimana Amerika Serikat yang memiliki anggaran militer sekitar 836 miliar Dolar AS memiliki keterbatasan ketika harus ikut dalam medan pertempuran di Ukraina melawan Rusia.
Artikel Terkait
Larangan Thrifting Prabowo: Solusi dan Dampaknya bagi UMKM Lokal
Harga Emas Antam Turun Rp 26.000/Gram Hari Ini! Cek Daftar Lengkap 0,5-1000 Gram
Kecelakaan Pesawat UPS MD-11: 3 Kru Tewas dan 11 Luka-luka di Kentucky
Harga Beras Stabil di Bawah HET, Mentan Genjot Operasi Pasar