Bukan Sabotase,Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Maut Kereta Api di India Menurut Pemerintah

- Senin, 05 Juni 2023 | 08:05 WIB
Bukan Sabotase,Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Maut Kereta Api di India Menurut Pemerintah

“Ini masalah sinyal. Sinyal hijau menyala di kedua jalur utama," katanya, menambahkan bahwa dengan kecepatan laju yang tinggi, tidak cukup waktu untuk mengambil tindakan penyelamatan.


Kepala departemen teknik mesin di Institut Teknologi Kirodimal di negara bagian Chhattisgarh, Prakash Kumar Sen, mengatakan bahwa semua informasi mengarah kepada faktor "kesalahan manusia".


“Jika dua kereta berada di jalur yang sama, sistem interlocking digunakan untuk memindahkan kereta dari satu jalur ke jalur lainnya untuk menghindari tabrakan. Sebelumnya dilakukan secara manual menggunakan tuas tetapi sekarang dilakukan melalui unit pengendali,” kata Sen.


“Menurut saya, itu benar-benar kesalahan manusia karena sinyal passing diberikan untuk jalur yang salah," katanya.


Teori lain juga beredar di media sosial, di antaranya menyebutkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh sabotase. Klaim ini juga dilontarkan oleh mantan menteri perkeretaapian Dinesh Trivedi, yang kini menjadi anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa.


Klaim lainnya adalah, kemungkinan adanya "faktor ekstremis". Ini diungkapkan oleh Sudhanshu Mani, pakar perkeretaapian yang merupakan otak di balik layanan kereta ekspres Vande Bharat yang baru di India.


“Mengapa kereta mengambil jalur melingkar? Ada banyak alasan, dua masuk akal. Salah satunya adalah sabotase – saya tidak mengatakan demikian, tetapi itu adalah alasan yang mungkin," kata Mani.


“Ini adalah penyimpangan yang tidak akan pernah diizinkan oleh sistem pensinyalan. Mungkin ada beberapa faktor ekstremis,” ujarnya.


India memiliki sistem kereta api terbesar kedua di dunia dan mengangkut jutaan penumpang dan pelancong jarak jauh setiap harinya.


Namun, sebagian besar dari jaringan sepanjang 63.000 km tersebut belum ditingkatkan selama beberapa dekade.


Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah memodernisasi dan memperluas jalur kereta api sejak berkuasa pada tahun 2014. Namun, menurut para ahli,  fokus Modi hanya pada "perbaikan" kereta api dan stasiun, daripada meningkatkan teknologinya.


Kementerian Keuangan mengalokasikan 2,4 triliun rupee (30 miliar dolar AS) untuk kereta api dalam anggaran tahun ini, meningkat 50 persen dari tahun fiskal sebelumnya. Anggaran tersebut  untuk meningkatkan jalur, mengurangi kemacetan dan menambah kereta baru. 


Sumber: RMOL

Halaman:

Komentar