Menanggapi hal itu, Anton Permana justru memandang keduanya bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai satu kesatuan kekuatan. "Saya mungkin berbeda pandangan. Ini justru dua kekuatan yang sangat besar, dua kekuatan penopang utama dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang berbeda, bukan bersaing. Dua ini ibarat rel kereta api dengan tujuan yang sama," jelas Anton.
Lebih lanjut, Anton memaparkan pembagian peran di antara kedua tokoh tersebut. Menurut analisanya, Dasco lebih difokuskan pada wilayah politik dan sipil, sementara Sjafrie berperan di bidang pertahanan dan keamanan.
"Ini hanya teknis saja. Mungkin di saat sekarang Pak Sjafrie dalam hal pemberantasan illegal mining. Tapi dalam hal komunikasi politik dan masalah kebijakan-kebijakan, ada di Dasco. Saya lihat ini dua kekuatan yang besar," pungkas Anton Permana.
Pernyataan pengamat ini sekaligus menepis asumsi publik tentang adanya persaingan internal di lingkaran terdekat Presiden Prabowo Subianto, dengan menegaskan bahwa Sjafrie dan Dasco adalah dua pilar yang saling melengkapi untuk mendukung pemerintahan.
Artikel Terkait
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Penyebab Banjir Bandang
Perpol 10/2025 Kapolri Dikritik Langgar Putusan MK, Dinilai Ancam Demokrasi