Syahganda juga menyoroti pemahaman Presiden Prabowo Subianto terhadap gaya politik serupa. Ia mengutip pernyataan Prabowo yang menyebut sering belajar dari Jokowi.
"Kan Prabowo juga bilang sering belajar dari Jokowi. Artinya Prabowo juga mengerti politik dasamuka, dua muka," jelasnya.
Strategi yang Berbalik Arah
Menurut analisis Syahganda, strategi Jokowi untuk mempertahankan pengaruh kekuasaan melalui anaknya justru berbalik arah. Gibran kini disebut berada dalam pusaran ketidakpastian politik.
"Dia nggak sangka bahwa dia itu kasih saran kontrol terhadap rezim yang dia pikir rezim keberlanjutan, ternyata tidak. Makanya anaknya sekarang jadi pusaran goyangan-goyangan orang," papar Syahganda.
Sindiran Tajam untuk Gibran
Syahganda menutup pernyataannya dengan sindiran tajam terhadap kapabilitas politik Gibran. Ia menilai Gibran lebih cocok menjalani peran yang lebih sederhana.
"Kemarin Gibran malah memberikan hadiah mancing ikan. Sudah, pokoknya dia bagusan jadi ketua RT aja," pungkas Syahganda Nainggolan.
Analisis politik ini memberikan gambaran jelas tentang dinamika kekuasaan dan tantangan yang dihadapi Gibran Rakabuming Raka dalam peta politik Indonesia saat ini.
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Korupsi di BPKH: Fokus pada Tarif Pengiriman Barang Haji
Soeharto Pahlawan Nasional: Kontroversi, Tragedi 1965, dan Dosa Orde Baru yang Tak Terhapuskan
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Desak Usut Tuntas
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Cuma Survei!