Wacana Budi Arie Masuk Gerindra Dinilai Sebagai Drama Settingan Jokowi
Isu mengenai rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, untuk bergabung dengan Partai Gerindra menuai kontroversi. Pengamat politik Hendri Satrio menilai wacana ini hanyalah drama rekaan atau settingan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Analisis Narasi Perpecahan Jokowi dan Budi Arie
Hendri Satrio, pendiri lembaga riset KedaiKOPI, menganalisis bahwa narasi perpecahan antara Budi Arie dan Jokowi sengaja dibangun. Hal ini terlihat dari tiga poin utama:
- Ketidakhadiran Jokowi dalam Kongres III Projo
- Rencana pergantian logo Projo yang menghilangkan siluet Jokowi
- Pemaknaan baru nama Projo yang bukan lagi Pro Jokowi
Dengan skema ini, Projo di bawah Budi Arie terkesan berpindah haluan untuk mendukung Prabowo Subianto, Presiden RI yang juga Ketua Umum Gerindra.
Tujuan Terselubung di Balik Rencana Masuk Gerindra
Menurut Hendri Satrio, tujuan terselubung dari settingan ini adalah untuk mendukung visi dua periode Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi dinilai perlu melakukan manuver politik untuk memperkuat posisi Gibran sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2029, terutama dengan munculnya nama-nama potensial lain seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Bisa jadi semuanya settingan Pak Jokowi tentang Projo masuk ke Gerindra atau Budi Arie masuk ke Gerindra. Supaya apa? Supaya satu cita-cita Prabowo Gibran dua periode bisa terlaksana," papar Hensa.
Artikel Terkait
KPK Didorong Usut Tuntas Kasus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Siapa Dalangnya?
Prabowo Disebut Ksatria & Negarawan, Berani Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh
Relawan Kesehatan Tuntut Pencabutan Perpres 82/2018: Pasal 63 Dinilai Diskriminatif BPJS
Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan 534 Ha di Surabaya Pasca Dipulihkan MKD DPR