Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak Kuasa Menahan Tangis Menyaksikan Perlakuan Jokowi Terhadap Partainya

- Sabtu, 11 November 2023 | 21:01 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tak Kuasa Menahan Tangis Menyaksikan Perlakuan Jokowi Terhadap Partainya



GELORA.ME -Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tak kuasa menahan tangis ketika ditanya seberapa luka dirinya dan PDIP terkait perlakuan Jokowi sebagai kader terhadap partainya.


Melalui Youtube Akbar Faizal pada Kamis (9/11), Hasto menceritakan duka yang sedang dialami PDIP dan dirinya.


Pada mulanya, Hasto menanggapi pernyataan Jokowi yang mengatakan situasi politik terkini seperti drakor dan sinetron. Orang nomor satu di Indonesia itu menilai terlalu banyak dramanya, yang dinilai beberapa pihak sebagai bentuk sindiran terhadap PDIP.


“Seharusnya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan-pertarungan ide, bukan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot kita,” kata Jokowi pada Senin (6/11).



Merespon hal itu, Hasto sebagai Sekjen PDIP mengatakan bahwa justru perasaan itu adalah bagian dari politik yang tak kalah pentingnya dengan gagasan dan ide.


“Karena Pak Presiden berbicara, politik itu bukan perasaan. Padahal, politik itu mata hati. Mata hati itu keluar dari instrumen rasa, yang diolah dengan alam pikir, maka keluarlah watak politik dengan perpaduan rasa dan alam pikir tadi,” respons Hasto.


Kemudian Akbar Faizal sebagai tuan rumah dalam acara podcast-nya bertanya, seberapa luka PDIP menyaksikan manuver dan langkah politik keluarga Jokowi yang dinilai tak sejalan lagi dengan partai.


“Bahwa PDIP tampak luka dengan ini, luka bahwa seorang presiden yang diakui adalah anaknya, tubuhnya, pikirannya, itu ternyata bergeser. Maka kemudian keluarlah kata atau narasi, misalnya pengkhianat dan segala macam,” kata Akbar Faizal.


“Seberapa luka PDIP dalam hal ini?” lanjutnya dengan pertanyaan langsung ke Sekjen PDIP.




Hasto mendahului jawabannya dengan fakta karakter Ibu Megawati sebagai Ketum PDIP. Selain teguh dalam pendirian, tetapi juga sosok yang begitu lembut.

Halaman:

Komentar