Spekulasi Benang Merah Ribut Hercules-Gatot, Serta Pencopotan Letjen Kunto yang tak Jadi

- Minggu, 04 Mei 2025 | 14:20 WIB
Spekulasi Benang Merah Ribut Hercules-Gatot, Serta Pencopotan Letjen Kunto yang tak Jadi


GELORA.ME
- Perseteruan antara ketua umum GRIB Rosario de Marshalll atau akrab disapa Hercules dan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi bahan perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.

Sindiran Hercules terhadap Sutiyoso mendapat tanggapan tajam dari Gatot dan menyebut mantan 'penguasa' Tanah Abang itu telah bersikap kurang ajar. Gatot dengan terang benderang menyebut Hercules sebagai 'preman' yang kini bersembunyi dalam kedok ormas.

Hercules tak terima begitu saja. Ia mempertanyakan maksud dari Gatot yang dinilai telah menghinanya. Padahal, menurut Hercules, selama ini, ia tidak pernah berbuat salah dengan Gatot. "Saya punya dosa apa sama pak Gatot. Tolong pak Gatot jangan mengganggu saya," katanya saat memberikan keterangan beberapa waktu lalu.

Hercules selama ini memang punya sepak terjang cukup Panjang di dunia 'premanisme'. Ia pernah berkonflik dengan preman yang tak kalah disegani 'John Kei'. Bentrokan antara dua kelompok itu terjadi pada 2012 silam.

Jauh sebelum itu, Hercules juga pernah ribut dengan jawara Betawi Ucu Kambing pada 1996. Perseteruan itu membuatnya harus terusir dari kekuasannya di Tanah Abang. 

Namun seiring dengan perjalanan waktu, Hercules yang tiba di Jakarta akhir tahun 1980-an mengaku telah berubah. Perlahan ia mendirikan ormas GRIB. Pada 2012, GRIB meresmikan kantornya di daerah Palmerah Jakarta Barat. Tak tanggung-tanggung, Prabowo Subianto yang saat itu didapuk sebagai Dewan Pembina ikut datang.

Dalam pertemuan itu, Hercules menyerukan seluruh anggotanya di berbagai daerah untuk memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2014. Hercules menyatakan, Prabowo adalah pemimpin yang berani memperjuangkan kaum miskin dan bisa mempertahankan kedaulatan NKRI meski akhirnya ketum Gerindra itu harus kalah.

Pada 2024, GRIB kembali menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Bagi Hercules dukungan GRIB untuk Prabowo adalah sebuah harga mati. Belakangan, keluarnya delapan tuntutan oleh sejumlah purnawirawan TNI membuat Hercules marah.

Salah satu tuntutan purnawirawan tersebut yakni mengevaluasi Wapres Gibran. Hercules menilai tuntutan itu dikeluarkan oleh pihak yang kalah dalam Pilpres.

Hercules lantas menyindir Sutiyoso dan menyebutnya 'mulut bau tanah' setelah mantan gubernur itu 'menyerang' keberadaan ormas. Namun terakhir, Hercules mengaku khilaf atas pernyataannya dan meminta maaf. 

Polemik Letjen Kunto


Tuntutan dari purnawirawan terkait pemakzulan Gibran juga membuat spekulasi lain yakni seputar pencopotan Letjen Kunto Arief Wibowo dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Pencopotan -yang bekalangan direvisi- telah membuat gaduh jagat maya dan perbincangan publik. 

Letjen Kunto diketahui merupakan putra dari mantan wakil presiden Try Sutrisno. Try disebut dalam bagian Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang menandatangani tuntutan penggantian Gibran.

Disinilah 'spekulasi' benang merah perseteruan Hercules dan Gatot serta upaya penggantian Letjen Kunto. Tuntutan purnawirawan telah membuat gonjang ganjing politik tanah air.

Panglima TNI diketahui merevisi keputusannya dan tak jadi menggeser Letjen Kunto.

Mengapa bisa begitu? Apakah benar upaya pergeseran Letjen Kunto karena polemik Try Sutrisno dengan Gibran? Benarkah ada 'tangan' Prabowo dalam pembatalan pencopotan itu? 

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan tidak jadinya Letjen Kunto menjabat Staf Khusus KSAD, berdasarkan sidang terbaru Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) yang diikuti Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU. Dia menyebut, sidang Wanjakti biasanya memproyeksikan kebutuhan organisasi tiga bulan ke depan.

"Sidang Wanjakti, ada rangkaian yang disiapkan karena harus ada pensiun dan digeser. Perubahan ini untuk mengakomidasi Letjen Kunto belum bisa bergser, karena masih ada tugas-tugas yang harus dijalankan," kata Kristomei dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/5/2025) malam WIB.

Kristomei juga membantah, mutasi Letjen Kunto terkait dengan kegiatan politik ayahnya Jenderal (Purn) Try Sutrisno yang tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang ikut menandatangani pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka lewat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Mutasi ini tak terkait apapun di luar organisasi TNI. Ini sesuai dengan proporsionalitas dan profesionalitas di organisasi TNI. Ini tidak terkait dengan ayah Pak Kunto, Pak Try gara-gara itu Pak Kunto digeser, enggak," kata Kristomei.

Kunto adalah putra Wakil Presiden RI periode 1993-1998 dan Panglima ABRI periode 1988-1993, Jenderal (Purn) Try Sutrisno. Dia resmi mengemban jabatan Pangkogabwilhan I dari matra darat pertama kalinya sejak pertengahan Januari 2025. Prabowo memberikan hormat mendalam kepada Try Sutrisno. 

Hingga kini tuntutan dari 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel, masih menuai polemik. Kendati demikian, banyak juga purnawirawan yang tetap menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran. Akhir pekan ini, purnawirawan Polri-TNI termasuk didalamnya Agum Gumelar, Wiranto dan Bambang Hendarso Danuri menyatakan dukungan terhadap program pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sumber: republika

Komentar