Bahlil meluruskan anggapan para warganet yang menyebutnya bodoh dengan menerima investasi ratusan triliun itu dari perusahaan kaca milik China.
"Ini satu ekosistem besar dan perusahaan ini bukan hanya Xinyi tapi memang dia yang di depan. Jadi ini penting saya luruskan biar tidak ada orang-orang katakan saya ini bodoh,” kata Bahlil sedikit emosi.
Bahlil mengurai luas lahan yang akan dikembangkan sekitar 17.600 hektar. Jumlah itu terdiri dari sekitar 10.280 hektar hutan lindung dan 7.572 hektar yang digunakan PT MEG untuk investasi. Dari 7.572 hektar tersebut, pada tahap awal lahan yang akan dikembangkan sekitar 2.000 hektar.
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia memiliki persepsi liar soal informasi yang diterima di media sosial, dan meminta parlemen agar membangun persepsi yang sama dengan pemerintah soal Rempang.
"Saya kadang-kadang bingung republik kita, informasi liar lebih daripada yang benar, jadi supaya tidak ada dosa di antara kita, kita harus membangun kesepahaman agar ada kerangka objektif data yang benar,” pungkas Bahlil.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Indro Tjahyono Sebut Gibran Harusnya Dimakzulkan, Ijazah SD dan Usia di Bawah 40 Tahun Dinilai Langgar Konstitusi
KPK Tantang Mahfud MD Bongkar Data Dugaan Mark Up 3x Lipat Proyek Kereta Cepat!
Prabowo: Pemimpin Indonesia Harus Ramah, tapi Tegas dan Tidak Boleh Lugu
PSI Ingatkan Publik: Jangan Terburu-buru Asumsikan Jokowi Ditinggal Prabowo