Viral Abah Aos Sebut Anies Ibarat Imam Mahdi, Jansen Sitindaon Kutip Pesan Tan Malaka

- Selasa, 08 Agustus 2023 | 00:00 WIB
Viral Abah Aos Sebut Anies Ibarat Imam Mahdi, Jansen Sitindaon Kutip Pesan Tan Malaka

"Aduhhh ampunnn, aku gak ngerti-ngerti soal Imam Mahdi ya. Yg aku tahu melalui pemilu, kita mau milih pemimpin bangsa ini," tulis Jansen lewat status twitternya @jansen_jsp pada Senin (7/8/2023).


"Syaratnya menurutku dia harus punya ide-gagasan, pintar, ngerti persoalan yg akan dihadapi dan harus diselesaikan dibangsa kita yg sangat besar, komunal dan beragam ini dll," jelasnya.


Oleh karena itu, narasi-narsi tersebut diungkapkannya tidak perlu digaungkan untuk menguatkan tokoh-tokoh yang diusung. 


"Utk itu jikapun harus menilai seseorang pantas tidak jadi pemimpin, kita pakai 'parameter dunia' sajalah, yg terukur, terlihat dan bisa dinilai. Tidak perlu pakai 'parameter langit' segala-lah dgn berbagai istilah dan julukan yg aneh-aneh," ungkap Jansen.


"Titisan dewalah, titisan inilah dll, Titisan imam inilah, imam itulah dll yg tidak bisa diverifikasi. Seperti tidak ada lagi saja yg bisa dijual dari kandidat yg kita dukung itu. Aku pribadi tidak setuju dan melarang hal-hal yg beginian," bebernya.


Mengutip pernyataan Tan Malaka, Jansen mengungkapkan hal-hal klenik telah menjadi kekurangan bangsa Indonesia sejak lama.


Hal-hal mistis itu katanya menjadi salah satu penghambat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.


"Kalau kata Datuk Tan Malaka dulu, percaya pada hal-hal beginilah salah satu penyakit dibangsa kita sejak dulu. Termasuk jadi penghambat Indonesia Merdeka. 'Logika Mistika' kalau kata Tan percaya pada hal-hal mistik. Secara gamblang Tan menyebut, bangsa kita ini sejak dulu percaya dgn berbagai macam takhayul, hantu, jin, kesaktian gaib, batu keramat dll. Segala hal yg berhubungan dgn mistik/klenik," ungkap Jansen.


"Itu maka kemudian Tan tidak membatasi, merdeka 'hanya' dalam pengertian kita mengusir penjajah Belanda saja, namun juga merdeka menyangkut logika berpikir pada warga bangsa ini. Sehingga tidak lahir lagi logika2 irasional termasuk dalam hal memilih pemimpin," bebernya.


"Utk itu mari dalam memilih pemimpin apalagi di era yg sudah sangat maju saat ini, kita jauhkanlah parameter2 yg gaib-gaib, takhayul dll. Ukuran kita memilih pemimpin skrg yg rasional-rasional sajalah yg bisa diukur," jelas Jansen.


Sumber: wartakota

Halaman:

Komentar