Tampaknya tak afdol bila Rocky tidak menyinggung soal kekuasaan yang kini memang berada di tangan PDI Perjuangan. Diketahui pucuk pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif Indonesia saat ini berada di tangan kader partai banteng.
"Punya kekuasaan, punya akses pada sistem hukum, kenapa mesti melarang bicara? Lain kalau misal itu masyarakat, mungkin resah, tapi ini dipimpin langsung oleh petinggi PDIP. Jadi PDIP menghalangi demokrasi, (padahal) PDIP nama partainya Partai Demokrasi (Indonesia) Perjuangan, kenapa saya dihalangi?" jelas Rocky.
"Jadi saya bisa menduga-duga ini satu pola yang memang dimaksudkan supaya ada penolakan kepada saya di semua kampus," lanjutnya, diduga menuduh PDIP berusaha menghalanginya berbicara di forum umum.
Namun Rocky tidak ambil pusing dengan situasi tersebut, pasalnya saat ini sudah ada kemajuan teknologi untuk membantunya tetap menyampaikan gagasannya.
"Jadi buat apa melarang? Biarkan saya berbicara. Kalau ada problem pun laporkan saja, jangan halangi saya bicara," tandasnya, sambil menegaskan keyakinan adanya upaya persekusi terhadap dirinya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Ustaz Abdul Somad (UAS): Dari Penolakan Cawapres hingga Dukungan Politik yang Berujung OTT KPK
Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh: Puan Maharani Tegaskan DPR dan Pemerintah Akan Bahas Tuntas
Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Usai OTT KPK 2025: Uang Rp1 Miliar Disita
Luhut Disebut Dewa Penyelesai Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Faktanya