Maka dari itu, Awiek memandang KIB punya kesempatan untuk tetap dalam satu perahu meski punya bakal capres yang berbeda, tetapi punya kesempatan yang sama pula untuk mengajukan nama.
“Ketika KIB terbentuk di awal, itu baru satu partai yang punya capres, namanya Airlangga Hartarto diusung oleh Golkar. Disampaikan, 'silahkan anggota KIB lainnya mengajukan nama-nama', boleh,” sambung Awiek menegaskan.
“Ya kita ajukan nama yang kita putuskan Pak Ganjar. Kemudian yang usung Pak Ganjar siapa? Ya PDIP. Ya kita kulonuwun ke PDIP, menyampaikan ke PDIP,” tambahnya.
Lebih lanjut, anggota DPR RI tersebut berharap sosok bakal capres yang dipilih PPP itu, dapat diterima dan disepakati Golkar dan PAN.
“Kalau kemudian nanti ternyata PAN dan Golkar sama-sama mengusung Ganjar, berarti KIB plus. Tetapi kalau ternyata tidak sama, ya berarti akan berakhir pada saatnya nanti,” demikian Awiek.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Firman Tendry Kritik Pemberantasan Korupsi: Negara Produksi Hukum Koruptif, Janji Antartika Hanya Gimmick?
OTT KPK Terhadap Oknum Jaksa: Analisis Pakar, Sinergi Lembaga, dan Daftar Kasus Terbaru
Kritik Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Analisis Motif & Capaian Diplomasi Indonesia
Survei Kepuasan Publik: Program MBG Jadi Wajah Utama Pemerintahan Prabowo