AirAsia Indonesia (CMPP) Catat Rugi Rp1 Triliun, Tapi Arus Kas Tetap Positif
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melaporkan kerugian hampir Rp1 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun 2025. Meski mencatatkan kerugian, maskapai penerbangan ini tetap menunjukkan kinerja operasional yang sehat dengan arus kas positif dari aktivitas operasi.
Rincian Kerugian AirAsia Hingga Kuartal III 2025
Laporan keuangan per 30 September 2025 mengungkapkan pendapatan usaha AirAsia mengalami kenaikan 2% menjadi Rp6,03 triliun. Namun, beban usaha yang lebih tinggi sebesar Rp6,49 triliun menyebabkan perusahaan mencatat rugi operasional sebesar Rp466 miliar.
Penyebab Beban Operasional AirAsia
Dua komponen terbesar beban usaha AirAsia berasal dari biaya bahan bakar avtur yang mencapai Rp2,37 triliun dan biaya perbaikan serta pemeliharaan pesawat sebesar Rp1,46 triliun. Kedua pos ini menyumbang 59% dari total beban usaha perusahaan.
Dampak Beban Keuangan dan Kurs
Kondisi keuangan semakin terbebani dengan beban keuangan sebesar Rp337,50 miliar dan kerugian kurs mencapai Rp178,86 miliar. Akumulasi dari semua faktor ini menghasilkan kerugian periode berjalan sebesar Rp995,49 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Artikel Terkait
Lonjakan Gila! Harga Cabai Keriting Tembus Rp 83.000 per Kg, Bawang Merah & Daging Sapi Justru Anjlok
IHSG Gagal Pertahankan Awal Pekan, Ternyata Sektor Ini Pendorongnya!
Ledakan Transaksi Obligasi & Repo BEI: Tembus Rp1.011 Triliun, Tumbuh 412%!
CSRA Cetak Pendapatan Rp1,33 Triliun di 2025, Laba Bersih Melonjak 71%!