Kondisi ini dinilai berpotensi mendukung pemulihan profitabilitas emiten sektor F&B (Food and Beverage) pada paruh kedua 2025, meskipun ruang pemulihannya masih terbatas akibat harga CPO yang tetap tinggi.
Pemulihan Harga Dongkrak Prospek Sektor Unggas
Di sektor unggas, pemulihan harga live bird dan day old chick (DOC) berlanjut hingga September 2025. Kenaikan harga ini merupakan dampak dari program culling yang dilaksanakan pemerintah sejak April hingga Juli 2025.
Harga ayam hidup tercatat naik 22% secara bulanan (MoM) menjadi Rp22.835 per kilogram, sementara harga DOC meningkat 11,8% MoM menjadi Rp6.639 per ekor. Heru menilai, jika tren pemulihan harga ini berlanjut, maka profitabilitas emiten unggas di kedua segmen tersebut berpotensi meningkat.
Rekomendasi Saham dari Phintraco Sekuritas
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Phintraco Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor F&B dan unggas. Adapun saham unggulan (top picks) yang direkomendasikan adalah:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan nilai wajar Rp9.650 per saham.
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan nilai wajar Rp2.720 per saham.
Peluncuran paket stimulus ekonomi 2025 oleh pemerintah juga diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah berbagai tekanan inflasi dan ketidakpastian global yang terjadi.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya