Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk September menjadi fokus utama pasar. Data yang tertunda karena penutupan pemerintahan ini diperkirakan akan menunjukkan inflasi inti bertahan di level 3,1 persen.
Pasar juga memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Reserve pekan depan. Kondisi suku bunga rendah biasanya menguntungkan emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Dinamika Geopolitik dan Dampaknya
Ketegangan geopolitik tetap menjadi perhatian investor. Rusia mengonfirmasi masih mempersiapkan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump. Sementara itu, pasar juga menunggu kejelasan mengenai rencana pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pekan depan.
Prospek Harga Emas Jangka Panjang
Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, menyampaikan optimisme jangka panjang, "Kami tetap mempertahankan pandangan positif terhadap emas dan perak hingga 2026. Setelah koreksi dan konsolidasi yang memang diperlukan, para pelaku pasar kemungkinan menimbang kembali bahwa faktor-faktor yang mendorong reli besar tahun ini belum sepenuhnya hilang."
Pergerakan Logam Mulia Lainnya
Harga perak spot (XAG/USD) turun 1,6 persen menjadi USD47,95 per troy ons, melanjutkan penurunan setelah merosot 7,1 persen pada Selasa. Kondisi ini menunjukkan tekanan jual yang lebih luas di sektor logam mulia.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya