Kontroversi ini tidak berhenti pada satu laporan. Beberapa netizen lain ikut mengonfirmasi pengalaman serupa. Pengguna X @yinyuujun menyatakan bahwa ada warga yang bahkan dimintai biaya untuk penggunaan yang sangat singkat.
"Benar. Ada yang ditarik 5 ribu untuk 5 menit. Sudah saya bilangin itu gratis, tapi tetap saja ada oknum yang memanfaatkan situasi," ujarnya.
Beredar juga klaim bahwa Starlink berbayar di Langsa karena perangkat yang digunakan adalah milik pemerintah daerah, bukan unit bantuan langsung dari perusahaan Elon Musk. Namun, hal ini semakin mengaburkan fakta dan memanaskan situasi.
Klarifikasi Resmi Starlink: Layanan Gratis Sampai Akhir Desember
Menanggapi memanasnya perdebatan di publik, pihak Starlink akhirnya memberikan klarifikasi resmi melalui akun X mereka. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa layanan internet Starlink bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatra benar-benar digratiskan.
"Untuk warga yang terkena dampak banjir besar di Indonesia, Starlink memberikan layanan tanpa biaya bagi pelanggan baru maupun lama sampai Desember berakhir," tulis Starlink pada Sabtu, 29 November 2025.
Starlink juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk merelokasi terminal-terminal layanan, agar konektivitas di wilayah terdampak dapat pulih secepat mungkin.
Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan dalam penyaluran bantuan teknologi di saat darurat, agar niat baik untuk membantu korban bencana tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Artikel Terkait
5 Jenazah Korban Banjir Bandang Padang Panjang Ditemukan, Total Korban 35 Orang
Kronologi Lengkap & Motif Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Ayah Tiri, Alex Iskandar
TNI AL Sergap 2 Kapal Pengangkut Nikel Ilegal di Konawe Utara, Ini Fakta-Faktanya
Banjir dan Longsor Sumut 2025 Tewaskan 17 Jiwa, Ini Daftar Daerah Terdampak