Mengungkap Fakta: Peran Suku Anak Dalam dalam Kasus Penculikan Bilqis
Kasus penculikan Bilqis, bocah asal Makassar, yang melibatkan Begendang, anggota Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi, memicu banyak tanda tanya. Artikel ini menjawab 9 pertanyaan besar berdasarkan keterangan langsung tokoh SAD di lokasi kejadian.
Asal Usul Pertemuan Begendang dan Pelaku Penculikan
Menurut Temenggung Sikar, mertua Begendang, komunikasi antara Begendang dan kedua pelaku, Ade Frianto Syahputra S dan Mery Ana, terjadi via telepon. Pelaku menghubungi Begendang pada Selasa (4/11/2025) sore dan malam harinya langsung datang membawa Bilqis dengan kondisi lelah serta surat palsu ber-materai yang mengaku dari orangtua Bilqis. Sebagai seseorang yang buta huruf, Begendang mempercayai dokumen tersebut.
Alasan Begendang Merawat Bilqis
Motif utamanya adalah rasa iba. Begendang khawatir akan keselamatan Bilqis jika terus dibawa pelaku yang mengaku tak sanggup lagi merawatnya. Pelaku sebelumnya telah menawarkan Bilqis ke beberapa orang tanpa hasil. Mereka kemudian meminta uang Rp 85 juta kepada Begendang sebagai "biaya perawatan" yang telah dikeluarkan.
Sumber Uang Rp 85 Juta yang Diberikan ke Pelaku
Uang sebesar Rp 85 juta tersebut merupakan tabungan Begendang selama setahun, yang dikumpulkan dari hasil berkebun, berjualan babi, dan pekerjaan serabutan lainnya. Uang itu diserahkan karena Begendang percaya pada klaim pelaku.
Apakah Begendang Tahu Bilqis Korban Penculikan?
Tidak. Begendang sama sekali tidak mengetahui bahwa Bilqis adalah korban penculikan. Keyakinannya pada surat palsu membuatnya mengira penyerahan anak itu sah. Ia baru menyadari penipuan setelah polisi datang menerangkan fakta sebenarnya.
Artikel Terkait
Anggota TNI AU di Makassar Tikam Pria Diduga Selingkuh, Kronologi Lengkap Hingga Tewas
Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di TPA Cipayung, Jakarta Timur
Fakta Mengerikan Pelaku Penculikan Bilqis: Jual 3 Anak Kandungnya Cuma Rp 300 Ribu
Cacing Hidup Ditemukan di Menu MBG SMAN 6 Medan: Kronologi & Fakta Lengkap