Menang Meski Hadapi Kendala Ride Height Device
Kemenangan Bagnaia di Sprint Race Malaysia tidak sepenuhnya mulus. Sistem ride height device pada motornya sempat rusak sejak awal balapan.
“Saya masih bisa menggunakan lowering device saat start, karena kalau tidak, itu akan menjadi masalah besar. Tapi setelah itu, tombolnya tidak berfungsi dan saya harus balapan tanpa sistem itu,” katanya.
Menurutnya, kehilangan perangkat tersebut justru memberi efek positif pada suspensi dan keluar tikungan, meski kecepatan di trek lurus sedikit berkurang. “Suspensi bekerja lebih baik, dan saya tetap bisa menjaga ritme,” tambahnya.
Momentum Penting Jelang Race Utama MotoGP Malaysia
Kemenangan ini menjadi momentum psikologis penting bagi Bagnaia dan tim Ducati Lenovo menjelang race utama Minggu besok. Meski menghadapi kendala teknis, Bagnaia membuktikan ketenangan dan pengalaman juara dunianya masih menjadi senjata ampuh.
“Besok akan menjadi balapan yang berat untuk ban, jadi kami harus tetap tenang. Tapi kemenangan ini jelas memberi rasa percaya diri besar bagi saya dan tim,” tegasnya.
Dengan hasil ini, Bagnaia menegaskan Ducati masih berada di jalur yang benar dalam perebutan gelar dunia MotoGP 2025. Setelah dua seri mengecewakan di Indonesia dan Australia, kemenangan di Sepang menjadi sinyal kebangkitan Pecco Bagnaia — sebuah pernyataan bahwa sang juara belum habis.
Artikel Terkait
Francesco Bagnaia Buka Suara Soal Ban Bocor yang Gagalkan Podium di MotoGP Malaysia
BREAKING: Jorge Martin Gagal Tampil di MotoGP Portugal 2025, Pemulihan Cedera Terhambat!
Jay Idzes Jadi Incaran Inter Milan: Prediksi Jadi Bintang Eropa Makin Nyata!
Fajar Alfian / Fikri Runner-up Lagi, Pelatih: Targetnya Juara!