PSI Super Tbk; Benarkah Ini Partai Jokowi Jilid 2? Begini Indikasinya

- Rabu, 23 Juli 2025 | 21:55 WIB
PSI Super Tbk; Benarkah Ini Partai Jokowi Jilid 2? Begini Indikasinya


Sinyal kekuatan mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam beberapa waktu belakangan kian terang benderang usai kongres pertama partai tersebut di Solo, Jawa Tengah.

Terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai ketua umum dan munculnya narasi 'Partai Super Tbk' dinilai sebagai langkah strategis Jokowi setelah pilihan politik lainnya diduga menemui jalan buntu.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, melihat ada beberapa petunjuk yang menyiratkan besarnya kekuatan Jokowi di tubuh PSI.

"Indikasi itu semakin kuat dengan terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai ketum PSI," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).

Menurut Jamiluddin, keputusan ini menarik karena PSI tidak memiliki prestasi menonjol selama dipimpin Kaesang, salah satunya kegagalan menembus parlemen di Senayan pada Pemilu 2024. Ia bahkan menyebut PSI saat ini masih menjadi partai gurem.

"Jadi, tanpa Jokowi kiranya sulit bagi Kaesang untuk bisa menjadi Ketum PSI, apalagi untuk dua periode," tegas Jamiluddin.

Pengaruh Jokowi juga terendus dari narasi 'Partai Super Tbk' yang disematkan pada logo baru PSI bergambar Gajah.

Jamiluddin menyoroti bahwa narasi ini bukanlah hal baru.

"Bahkan dalam logo PSI masuk narasi Partai Super Tbk. Narasi ini jauh sebelumnya sudah mengemuka dari relawan Jokowi. Bahkan disebutkan Jokowi kemungkinan akan membuat partai dengan narasi tersebut," jelasnya.

"Karena itu, saat narasi itu ada di logo PSI, maka sudah diduga hal itu datang dari Jokowi. Ini juga mengindikasikan kuatnya pengaruh Jokowi di PSI," sambung Jamiluddin.

Pandangan ini diperkuat oleh Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari.

Menurutnya, pernyataan terbuka Jokowi yang akan memberikan dukungan penuh kepada PSI adalah sebuah langkah strategis yang tak terhindarkan.

Sikap ini, kata Feri, menjadi bukti bahwa Jokowi tak lagi memiliki banyak pilihan politik.

Terutama, setelah rencananya untuk mengambil alih salah satu partai politik besar diduga menemui jalan buntu.

Meski Feri tidak menyebut nama, spekulasi publik tahun lalu santer mengarah pada isu upaya Jokowi berlabuh ke Golkar, seiring manuver Bahlil Lahadalia untuk menggoyang posisi Airlangga Hartarto.


Logo PSI berubah jadi gajah. (Ist)

"Itu menjelaskan gambaran sedari awal partai ini didukung dan di-support oleh Jokowi dan sekaligus menunjukkan bahwa partai-partai tertentu yang diduga akan diambil alih oleh Jokowi tidak berhasil dilakukan pengambilalihan, dengan demikian tidak ada pilihan lain selain mensuport partai anaknya," kata Feri di Gedung Fakultas Hukum UI, Salemba, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Terlihat Sejak Lama

Feri menambahkan, keterlibatan Jokowi dengan PSI sebenarnya sudah terlihat jelas sejak lama.

Bukti paling konkret adalah saat Kaesang Pangarep langsung didapuk menjadi ketua umum hanya tiga hari setelah resmi menjadi kader—sebuah posisi yang kini kembali ia pegang.

Spekulasi dan analisis para pakar ini seolah mendapat konfirmasi langsung dari Jokowi sendiri.

Dalam sebuah pernyataan tegas, ia mengaku siap bekerja keras untuk partai berlogo gajah tersebut, menandai babak baru yang lebih terbuka dalam relasinya.

"Saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI," kata Jokowi.

Sumber: suara
Foto: Sinyal kekuatan Joko Widodo, Presiden Indonesia ke-7 di PSI semakin kuat. Usai PSI dipimpin putra bungsunya, Kaesang Pangarep. [Antara/Maulana Surya]

Komentar